Liverpool FC Abdullah Yasir

Tuesday, January 15, 2013

Liverpool Crest History



Lambang ‘Liver Bird’ pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar ‘Liver Bird’ berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah ‘Liver Bird’. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.

Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang ‘Liver Bird’ langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki ‘Liver Bird’ dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang ‘Liver Bird’ kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah ‘Liver Bird’ tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.

Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen ‘Shankly Gates’ dengan tulisan ‘You’ll Never Walk Alone’ di atas tameng ‘Liver Bird’ dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang ‘Liver Bird’. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.

Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng ‘Liver Bird’. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan ‘full colour’ seperti sekarang ini.

Sumber : http://kuwarasanku.blogspot.com/2011/05/arti-dan-makna-logo-liverpool-fc-reds.html

History Of Afield Road






Anfield Stadium Didirikan dan diresmikan pada tahun 1884 dan dimiliki oleh John Houlding, Anfield disewakan kepada Everton. Pemilik Everton ketika itu, John Orrell, menyewa Anfield dengan biaya 100 pounds per tahun pada 1884-1888 Tetapi karena Everton berkembang pesat, Houlding mengambil kesempatan bisnis dan menaikkan sewa menjadi 250 pounds/tahun. Di sekitar stadion pun hanya bir produksi Houlding yang boleh dijual. Hotel Sandon miliknya juga menjadi ruang ganti pemain. Keputusan-keputusan monopolitik ini membuat Houlding dibenci Everton. 




Tetapi di sinilah berkah mulai muncul. Everton menolak tawaran Houlding untuk membeli Anfield dengan harga 6000 pounds. Mereka menuntut sewa 180 pounds per tahun.Tawaran tersebut ditolak. Konflik semakin dalam. Puncaknya, 12 Maret 1892. Pertemuan petinggi Everton ricuh, Houlding melakukan walk out. "Saya di sini untuk diadili, dan seorang terdakwa tak pernah duduk di kursi." Demikian tukas Houlding sebelum meninggalkan ruang rapat.

John Houlding
15 Maret 1892. Everton memutuskan hengkang dari Anfield dan membeli tanah untuk pembangunan stadion baru, Goodison Park. Sementara Houlding? Sendirian di Anfield yang melompong. Tercetuslah ide yang meredefinisikan sepakbola: Pembentukan Liverpool FC. 15 Maret 1892, W. E. Barclay mengusulkan nama "Liverpool FC" untuk klub yang baru terbentuk tersebut. Awalnya, Anfield hanya berkapasitas 8000 spektator saja, dan belum dilengkapi penerangan yang memadai. Pertandingan Liverpool di Anfield pertama kali hanya dihadiri sekitar 200 orang saja Seiring dengan perkembangan Liverpool, Anfield tidak mampu lagi menampung penonton.1895, renovasi pertama dilakukan.Grandstand yang berkapasitas 3000 tempat duduk dibangun pada 1895, dan pada 1903, Anfield Road End dibangun.1906, setelah kedua kalinya Liverpool menjuarai Liga Championships, lahirlah bagian stadion yang termahsyur: Spion Kop. Tribun tersebut dinamai "Spion Kop" untuk mengenang jurnalis Liverpool, Ernest Edwards yang tewas di Kop saat Perang Boer.

John Houlding

Istilah Kop kemudian terkenal, berbagai klub lain juga mengadopsinya. Tetapi tentu saja, Anfield yang pertama. Tahun 1928, The Kop mengalami renovasi besar-besaran. Atap dipasang dan kapasitas ditingkatkan sampai 30ribu.Pada tahun 1952, rekor penonton terbanyak di Anfield pecah. 61.905 orang hadir di Anfield menyaksikan Redmen melawan Wolves. Anfield terus mempercantik diri. Pada 1957, lampu kabut dipasang, dan 6 tahun berselang, tribun Kemlyn Road dimodernisasi. Renovasi Kemplyn Road menghabiskan 350 ribu pounds.

Anfield 1903

Pada 1965, Anfield Road stand menyusul untuk diberi atap. Tahun 1973, Main Stand mengalami desain ulang, dan 9 tahun kemudian, Anfield Road stand sudah seluruhnya diberi tempat duduk. Pada tahun yang sama (1982), The Shankly Gates yang terkenal didirikan. Kemlyn Road stand kemudian kembali direnovasi dan diberi nama Centenary Stand pada 1992, memperingati 100 tahun Liverpool berdiri. 1994. Momen yang menyedihkan bagi para Kopites. The Kop harus diruntuhkan dan dibangun kembali menjadi all-seater. Mengapa? "Hillsborough 1989" dirasa cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tribun berdiri tidak lagi aman. 1997, patung perunggu Bill Shankly dibangun. Paisley Gateway menyusul pada 1999. Anfield seperti yang kita kenal sekarang telah selesai.

PUSAKA KERAMAT ANFIELD
1.      Shankly Gates
Gerbang utama memasuki Anfield. Diresmikan 26 Agustus 1982. Dinamakan demikian sebagai penghargaan kepada pelatih yang dianggap paling berjasa mengharumkan Liverpool di pentas dunia, Bill Shankly. Di bagian atas pintu gerbang ini terdapat tulisan legendaris “You’ll Never Walk Alone”.

2.      Paisley Gates
Gerbang kedua masuk ke Anfield yang dibangun untuk menghormati pelatih legendaris Bob Paisley. Bersama Paisley, Liverpool mengalami sukses besar di kancah local maupun di tingkat Eropa. Sama dengan Shankly Gates, di bagian atas pintu gerbang ini terdapat tulisan legendaris “You’ll Never Walk Alone”.

3.      Hillsborough Memorial
Monumen kenangan yang terletak di sebelah Shankly Gates. Dibangun untuk mengenang 96 suporter Liverpool yang meninggal dalam tragedi Hillsborough, kerusuhan suporter saat Liverpool bertanding versus Nottingham Forest di semifinal Piala FA 1989. Nama-nama korban ditulis di monumen ini.

4.      Flagpole Corner
Dulu ada tiang bendera di pojok tribun Kop End dan Kemlyn Road (tempat suporter fanatik), dari bekas kapal MV Great Eastern. Sekarang tempat itu dikenal sebagai Flagpole Corner.

5.      This Is Anfield
Tulisan di dinding lorong yang menghubungkan kamar ganti pemain dengan lapangan. Papan ini dipasang sejak era Bill Shankly. Tulisan “This Is Anfield”, digunakan untuk meruntuhkan mental lawan sebelum bertanding. Konon, mayoritas pemain Liverpool Sering bangkit semangatnya saat melewati tulisan ini.


Beberapa fakta-fakta menarik seputar Anfield:
·         First ever match played at Anfield: 28 September 1884, Everton 5-0 Earlestown
·         First ever league match played at Anfield: 8 September 1888, Everton vs Accrington
·         First ever match played by Liverpool at Anfield: 1 September 1892, Liverpool 7-1 Rotherham Town
·         First ever league match played by Liverpool at Anfield: 9 September 1893, vs Lincoln City (LFC 4-0 LCIT)
·         Struktur tertua Anfield yang masih asli adalah The Main Stand, sedangkan yang termuda adalah Anfield Road stand
·         Rumput Anfield rata-rata dipotong dua sampai empat kali sepekan.
·         Tinggi rumput Anfield satu inci (sekitar 2,5 cm) ketika musim kompetisi, dan 2 inci ketika off-season
·         Pada pertandingan, ada 400-420 penjaga, 65 polisi, dokter, tim paramedik, dan 40 petugas ambulans St John.
·         Pub terdekat dengan Anfield bernama The Albert.
·         Mengirim surat ke Anfield? Alamatnya adalah Anfield Road, Liverpool, L4 0TH
·         Koordinat Anfield adalah 53°25′50.95″N 2°57′38.98″W. (53°25′50.95″ LU 2°57′38.98″BB)
·         Electronic scoreboard di Anfield baru dipasang pada 2003
·         Januari 2004, terjadi gangguan pada electronic scoreboard sehingga terpampang skor Liverpool 54-0 Everton
·         Jika kalian memasuki Anfield suatu hari, kalian akan menjumpai dua orang groundsmen Anfield dan tiga dari Melwood
·         Di sudut antara The Kop dan Centenary Stand, terdapat flagpole dari kapal Great Eastern. Getting to Anfield? Kita akan paparkan rute jalan bagi kalian yang ingin ke Anfield
·         Melalui jalan darat, dapat menggunakan bus yang memakan waktu 7-8 jam, atau kereta yang memakan waktu 3-4 jam dari London
·         Jika mengendarai mobil pribadi, ambil jalur M6. Ambil jalur M62 setelahnya, lanjutkan hingga ujung motorway tersebut
·         Kemudian belok kanan di belokan A5058 menuju Queens Drive. Setelah sekitar 3 mil, belok kiri menuju Utting Avenue
·         Dan setelah menempuh sekitar 1 mil, belok kiri menuju Anfield Road. Voila, you are at Anfield!



Sunday, December 2, 2012

Gaya Hidup


Pengertian Gaya hidup
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
a) dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
b) Dalam struktur masyarakat modern,
c) status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
d) dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih

Kepribadian


Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Makna kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Definisi kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Ciri-ciri kepribadian
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
a) Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
b) Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
c) Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
D) Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
e) Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
f) Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat
a) Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
b) Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
c) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
d) Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
e) Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
f) Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
g) Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
h) Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
i) Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
j) Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
k) Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

Kepribadian yang tidak sehat
a) Mudah marah (tersinggung)
b) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
c) Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
d) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
e) Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
f) Kebiasaan berbohong
g) Hiperaktif
h) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
i) Senang mengkritik/mencemooh orang lain
j) Sulit tidur
k) Kurang memiliki rasa tanggung jawab
l) Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
m) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
n) Pesimis dalam menghadapi kehidupan
o) Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

Konsep Diri


Pengertian Konsep Diri dan Faktor yang mempengaruhinya
 (Pengertian Konsep Diri dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri) – Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri), untuk lebih jelasnya mari kita baca lebih lanjut tentang “Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri” berikut ini:
1. Teori perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
2. Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat)
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
3. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

Sumber : http://www.diwarta.com/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yang-mempengaruhinya/664/

Motivasi


Pengertian Motivasi. Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.
Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :

a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;
2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

Sumber : http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/

SIKAP


Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.  Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
Komponen utama sikap
Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku.
Keyakinan bahwa "Diskriminasi itu salah" merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap -komponen afektifnya. Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti "Saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-orang minoritas."Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Perilaku mengikuti sikap
Pada akhir tahun 1960-an, hubungan yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari penelitian.Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan sikap-perilaku, peninjau menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan perilaku atau, paling banyak, hanya berhubungan sedikit.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel pengait.
Sikap kerja utama
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. :
Keterlibatan pekerjaan
Keterlibatan pekerjaan adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.
Komitmen organisasional
Komitmen organisasional adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu.Tiga dimensi terpisah komitmen organisasional adalah:
a) Komitmen Afektif
b) Komitemn Berkelanjutan
c) Komitmen Normatif

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sikap